06 May 2007

dingin dan panas

makan siang hari ini berlangsung di ruang pertemuan samping gereja. kami para peserta SPI diundang oleh gereja, diajak berdoa bersama, berkenalan dan kemudian makan bersama [potluck].
kami semua diminta berdiri membentuk lingkaran besar dan kemudian masing-masing memperkenalkan diri: nama dan negara asal. ruang pertemuan seperti ini diperlukan karena aransemen ruangnya bisa luwes diubah, sementara gedung gerejanya sudah dibikin fixed, baik tempat duduk maupun ornamennya.

makan siang itu terdiri dari berbagai macam masakan. ada nasi goreng, itu yang mengherankan. terlebih lagi: rasanya enak!
dan kemudian beberapa makanan lagi yang aku tidak tahu namanya, asal ambil dan coba saja untuk merasakan perbedaan masing-masing.
ada yang panas ada yang dingin.
ada yang keras dan ada yang lembek kayak bubur.
ada yang kecut ada yang manis.
menangani dua dikotomi itu mereka ambil sikap mencampurnya, kayak oblok-oblok.
mungkin itu juga mentalitas mereka dalam menangani keragaman kultur yang amat tinggi. semuanya musti terbuka dan semuanya musti bersedia untuk bercampur atau mencampur.

No comments: