
dari harrisonburg jam 09.00 pagi, sampai di knoxville kira-kira jam 15.00. njujug di rumah jim foster, salah satu pengurus kegiatan kerjasama SPI dengan para aktivis perdamaian di knoxville, yang rumahnya penuh buku itu.
sungguh-sungguh penuh.
dari tempat masuk, dapur, living room, kamar mandi, kamar tidur -apalagi kamar kerja- berrak-rak buku ada di sana. dan buku-buku itu kebanyakan saya kenal [seneng juga menyadari ini, ternyata koleksi buku saya tidak berada di jalan sesat! atau kalau mau meminjam ucapan seorang teman: saya ini tersesat di jalan yang benar! ha..ha..]. ternyata, koleksinya juga beragam-ragam, tapi saya merasa kenal, merasa seperti di rumah saya sendiri yang juga mengoleksi buku beragam-ragam.
tapi, saya tidak menginap di rumah jim itu.
saya menginap di rumah jim yang lain. seharusnya, saya dapat jatah untuk menginap di rumah paul-mary hilchey [yang dulu juga jadi hostnya bu jeanny] tapi ternyata mereka berdua mau pergi weekend ini sehingga mereka memasrahkan saya ke jim-shirley wenzel.
mereka adalah pasangan pensiunan, jim pensiunan mekanik angkatan laut berusia 84 tahun, dan shirley [82] belum saya tahu latar belakangnya.
kesaksian ini kemudian disusul dengan doa secara taize [tapi sakjane ndak begitu taize banget], karena cuma menyalakan lilin dan kami masing-masing mengambil nyala lilin bagi lilin kami sendiri yang kemudian kami tancapkan pada tempayan berisi pasir putih, sambil mengucapkan harapan mengenai perdamaian.
[ternyata, produksi simbol-simbol beginian ini subur di kalangan pelatihan SPI]
selesai itu kami diantar pulang oleh pasangan host kami, pulang ke daerah lenoir, di tepi danau tennessee, yang jauhnya 25 mil dari knoxville. cukup jauh bagi seorang tua macam jim dan shirley yang dalam kegelapan malam mengantar kami menembusi hutan dan kadang-kadang melihat rusa yang menyeberang.
mereka berdua tinggal berduaan saja. keempat anaknya sudah mandiri dan memberi banyak cucu dan cicit. tapi, di rumah yang kecil rapi ini tidak ada buku. ada komputer, yang saya pakai sekarang ini, dan banyak alat rumah tangga yang serba otomatik dan menakjubkan bagi orang desa seperti saya. tapi untuk ini akan saya ceritakan kali lain saja.