04 June 2007

reconciliation as a peace-building process in postwar europe

hari ini kami membicarakan hal yang masih bersangkut paut dengan tema besar kelas ini: rekonsiliasi. tajuk yang dibaca dan didiskusikan adalah artikel alice ackermann dalam jurnal "peace & change", vol 19 no.3, july 1994: p.229-250. mengenai kasus rekonsiliasi jerman-prancis pasca perang dunia kedua.

perang dan perseteruan kedua bangsa ini sendiri pelik. sudah berlangsung lama. namun demikian, pendekatan baru mengenai rekonsiliasi dari gardner feldman coba dipakai untuk menerangi proses rekonsiliasi antara kedua bangsa.
...it is crucial to recognize not only the political dimensions but also the significance of the psychological and moral dimensions of reconciliation.

jadi, artikel alice ini bermaksud ke sana: melihat secara teoretik maupun empirik rekonsiliasi sebagai proses. bukan hanya dimensi politik, namun juga moral.
langkah pertama adalah penerapan teori rekonsiliasi dalam hubungan internasional, dari joseph montville dan gardner feldman. yang pertama mengusulkan tiga proses mendasar: the humanizing of relationships among leaders, the creation of domestic environment conducive to peace, the creation of cooperative linkages.
sedangkan yang kedua, rekonsiliasi bagi feldman adalah proses penyiapan struktur yang menghasilkan hubungan damai yang langgeng antara kedua bangsa/negara. ujung dari proses ini adalah "structural peace, that is a condition of durable peace based on the establishment of multilateral and bilateral structures...".

proses ini ditandai dengan berubahnya lawan menjadi kawan.
artikel ini kemudian memerlihatkan contoh-contoh bagaimana penciptaan linkages itu terjadi pada lahirnya EU. suatu proses yang mula-mula justru digerakkan oleh LSM kedua negara untuk saling mengingat keganasan perang dengan cara sederhana seperti ziarah ke masing-masing makam dan monumen para pahlawan kedua belah pihak. membuat semacam "collective grief" dan "collective mourning".

rekonsiliasi ini tidak menjamin akan kelanggengan hubungan damai, karena struktur ini perlu selalu dipelihara dan dirawat baik-baik. utamanya dari ancaman nasionalisme ekstrem.


No comments: