12 June 2007

storytelling in peacebuilding

storytelling adalah seni menyampaikan hal yang kita anggap penting kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga mereka tergerak hatinya. storytelling itu mirip kerjaan seorang sales pemasaran: membawakan dengan segala cara keterangan mengenai komoditas kita kepada konsumen agar dia tergerak dan bergerak ke arah tertentu. ini memang tindakan persuasif yang tentunya juga lalu bersifat politis.

storytelling tidak harus selalu dibawakan dengan kata-kata, meski pun asalmulanya ketrampilan ini memang dari sana. storytelling untuk anggota kongres agar mereka menaruh perhatian pada perlunya perubahan kurikulum sekolah dasar agar anak-anak kenal pada peacebuilding sedini mungkin, m
isalnya, perlu dibawakan dengan tabel, foto dan diagram, selain dengan kata-kata yang persuasif.
pada dasarnya, ini mengembangkan pola komunikasi: sumber, medium, pesan, konteks dan penerima.

kelas di session keempat ini menambahkan peran "art" di samping media dalam peacebuilding. apa peran seni dalam peacebuilding?
seni adalah sebentuk medium komunikasi, bedanya dengan media lain yang diterangkan di atas, seni menyentuh sisi yang lebih dalam dari kesadaran manusia. di kedalaman inilah sebenarnya banyak bekerja dorongan-dorongan untuk berkonflik secara terbuka atau sebaliknya
kebutuhan akan perdamaian berada. jadi, kita perlu menyentuh hati sampai kedalaman itu dalam menjalankan tindakan proses peacebuilding.

baik seni rupa, seni suara, seni tari, musik, instalasi dsb. memiliki peran yang kuat dalam menyentuh kedalaman rasa dan hati manusia.
di kelas inilah saya berada dalam session keempat ini, bersama lisa, instruktur muda kami [iki bojone bill goldberg, dan pernah ke ukdw].

No comments: