ternyata yang saya dapatkan lebih dari yang saya kira. sessi ini memang diikuti oleh orang dari kalangan yang mirip dengan keadaan saya: dosen, kepala sekolah, aktivis NGO pendamping masyarakat, dan pejabat pemerintah.
bagaimana kelas dikelola itu sendiri adalah pelajaran menarik bagi saya. tapi untuk yang ini saya ingin menulis kali lain.
hari pertama saya kelelahan. tidak ngerti apa-apa. diajak ngomong gak nyambung. sehingga ketika harus mengisi angket mengenai penyelenggaraan kuliah hari itu saya menulis mengenai perlunya para peserta dipersiapkan dulu untuk mengikuti sessi selanjutnya. agaknya komentar saya ini didengar karena esoknya -yakni hari selasa ini- ada maklumat agar para peserta membaca terlebih dulu materi yang akan dibahas, demikian pula agar dosen memberi resume pada awal maupun akhir kuliahnya.
yang kedua -ini juga pasti karena komentar saya- agar para peserta mau bicara 'demi orang lain' yakni mereka yang bahasa pertamanya bukan bahasa inggris.
dari hal-hal di atas itu hari ini saya bisa mengikuti perkuliahan dengan lebih enak. apa lagi materinya menyinggung anthony giddens, foucault, durkheim, parsons, dsb. yang memang menarik minat saya.
namun demikian, ternyata yang berlangsung kemudian adalah amat pragmatik dan praktis. tidak ada lagi diskusi teoretik [padahal minat saya justru yang ini]. beberapa pertanyaan saya malah dirasa mengganggu bagi peserta lain karena meng-nol-kan persoalan... he..he..
oke, segitu dulu
No comments:
Post a Comment