15 May 2007

closing the first session

semalam [14 mei 2007] kami mengadakan acara penutupan session pertama. acara ini terdiri dari: makan bersama masakan yang kami masak sendiri [potluck], lalu fashion show busana masing-masing asal peserta dan diakhiri dengan dance together...

potluck itu cukup meriah, dilaksanakan di halaman depan asrama hillside tempat kami menginap. saya gak siap apa-apa selain lawuh saya sendiri bawaan dari rumah: bandeng presto ha..ha..!
syukurlah, bandengnya ludes dalam waktu kurang dari 10 menit.
acara begini ini menarik bagi saya karena ada pengakuan bahwa makan, atau lebih tepatnya tradisi kuliner itu me
mang memerlihatkan kekhasan kultural. dari makanannya kita tahu bagaimana cara orang memperlakukan alam untuk mereka tetap bertahan. pengolahan alam untuk kepentingan survival manusia jelas-jelas masuk ranah kultural.
makanan ada yang disajikan masak, ada pula yang mentah. tapi, apa sih masak dan apa pula mentah? masak adalah keadaan setelah bahan makanan dari alam itu dikenai penyesuaian oleh manusia: dibakar, digoreng, diasapin, dicuci dengan air, dsb. sesuatu dikatakan sudah atau belum masak, sangat tergantung pada konvensi manusia atau masyarakat yang memperlakukannya.

malam itu, sehabis makan, kami ngumpul untuk fashion show pakaian tradisional kami masing-masing. saya mengenakan sarung dua lapis -hitam dan kuning, yang merah ketinggalan di yogya- berbaju tanpa leher warna hitam lengan pendek dan mengenakan iket.
busana ini tafsiran saya atas busana jawa.
pat martin menanyakan hal itu pada saya: "apakah ini busana tradisional jawa?" aku jawab aja: "iya, ini tradisi jawa menurut tafsiran saya karena sebenarnya ada banyak jawa dan masing-masing boleh mengembangkan tafsirannya sendiri".
ini sama seperti halnya makanan: yakni dalam hal bagaimana kita dealing dengan lingkungan/alam di luar tubuh kita.

SPI memang sarat dengan acara-acara multi kultural seperti ini. semua ekspresi kultural diminta diperlihatkan agar bisa dihargai, tidak dijadikan alasan untuk bertikai. mengenal dan mengakui perbedaan untuk menghilangkan prasangka.

acara yang bagus, sarat dengan misi dasar dari penyelenggaraan program ini: perdamaian!

No comments: