barusan saja kami kembali dari knoxville, setelah empat hari di sana.
pulang ke kota kecil lagi.
terus terang, saya tidak tahu sebenarnya kepentingan apa kok kami para peserta SPI ini musti diajak ke knoxville.
kegiatan kami di sana adalah bertemu dan bergaul dengan para aktivis perdamaian, lebih tepat: para pendamba perdamaian dunia. mereka umumnya adalah para pensiunan yang setelah selesai bekerja bagi negara lalu bertempat tinggal di kawasan hijau berhutan-hutan dengan danau yang terjadi karena dam untuk membangkitkan tenaga listrik di sungai tennessee itu.
lho, katane knoxville itu kota lebih besar dari harrisonburg, lha kok berhutan-hutan?
iya, emang gitu, knoxvillenya itu memang kota ramai, tapi yang kami tempati adalah keluarga pensiunan yang tinggal di pinggiran knoxville tadi: lenoir, tanasi dsb. itu daerah berhutan dengan banyak kijang bersliweran di jalan, dan di pinggir danau yang bisa untuk berperahu di sana [ada juga tadi siang saya lihat bangkai kijang di tepi jalan].
bila dikatakan "aktivis perdamaian" yang saya maksud hanyalah para pendamba perdamaian. mereka, para pensiunan ini "hanya" bisa berkontribusi pada memberi sumbangan dana.


semalam, ada acara cultural nite, kami berbusana daearh masing-masing. saya pakai surjan dan iket dengan sarung hitam. lalu saya ngisi dengan nembang lagi dengan tembang yang saya bawakan kemaren di SPI itu.
saya masih bisa mengikuti misa berbahasa inggris ini, meski pun saya menyahut semua litani dalam bahasa latin atau indonesia, sehapalnya saya saja.
dan selepas misa, saya ditanggap oleh diaken dan beberapa keluarga yang berminat pada masalah perdamaian, untuk diminta bicara mengenai apa yang sudah kami lakukan dan apa yang menjadi keprihatinan kami.
saya cerita mengenai kerjasama muslim-kristen di sala/yogya yang ingin menanam harapan agar dunia di depan lebih baik lagi, tidak ada lagi kekerasan yang berdasar agama seperti selama ini. rupanya mereka senang. mary memuji-muji saya karena saya dinilai menjawab dengan tepat kebutuhan mereka [halaaah...]
siangnya,
kami semua pergi untuk acara perpisahan di gereja episkopal st.james. makan kenyang dan seluruh makanan sisa disuruh bawa. ning aku ora...
lha legi kabeh je, bikin gendut perut, nanti sampai rumah bisa dicuekin mbek istri gimana jal?
No comments:
Post a Comment